Selamat Datang di Web Portal MTs. Nurul Amal

Kerapan Sapi | Antara Budaya dan Kekerasan

Kerapan Sapi | Antara Budaya dan Kekerasan, Mengingat Tembang lagu yang beredar dimadura dan sepertinya setiap Ponsel Warga terdapat lagu yang petikan lagunya sebagai berikut 
Kerapan Sapi Madura Punya Tradisi,
Kerapan Sapi Madura Punya Tradisi,
Kerapan Sapi Madura Punya Tradisi

Itu Berarti Kebudayaan Madura berupa Kerapan Sapi masih melekat dihati warga madura, Kerapan Sapi sampai saat ini menjadi Jati diri warga madura, Wakil Gubernur Jawa Timur dalam Pidatonya Mengontaikan Bahasa Indah Versi Kerapan Sapi dan Madura " Tiada Madura Tanpa Kerapan Sapi, Tiada Kerapan Sapi Tanpa Madura "

Kerapan Sapi Budaya Madura
Madura Memiliki Kekayaan Budaya yang Cukup. Salah satunya Kerapan Sapi yang merupakan Raksasa Budaya Madura. Adanya Kontest Kerapan Sapi yang disebut Gubeng melahirkan sebuah acara tahunan bernama " SEMALAM DI MADURA" dimana pada malam itu digelar berbagai Hiburan Khas Madura.
Dilihat dari Kerapan Sapi sebagai Raksasa Budaya Madura, Kita sebagai generasi muda seharusnya melestarikan Budaya Madura yang  Lahir dari kearifan Lokal ini, Meski sebagian Elemen Masyarakat atau Pemerintah Mulai mengikis Budaya Kerapan Sapi karena dinilai didalam Kerapan Sapi terkandung Kekerasan bagi Sapi itu sendiri. Akan tetapi Budaya Harus di Lestarikan, Kekerasan kita carikan Solusinya

Kerapan Sapi Budaya Kekerasan
Dilihat dari Icon Kerapan Sapi di Madura, Kerapan Sapi adalah Budaya yang membintangi dari segala Budaya Madura yang ada, Sebagian Masyarakat sampai saat ini merasa hampa jika Madura tanpa Kerapan Sapi Bahkan ada yang ngotot Untuk terus melestarikan Kebudayaan ini karena menilai bahwa Kerapan sapi adalah yang mengenalkan Madura keberbagai Daerah yang ada di Indonesia dan Negara yang ada di Dunia.
Tapi Sebagian Kecil Mesyarakat Madura dan sebagian besar Pemerintah ditahun 2013 telah menyadari bahwa Budaya Kerapan Sapi adalah Budaya Kekerasan sehingga ada inisiatif untuk diadakan Kerapan Sapi tanpa Kekerasan.
Menurut saya Budaya Kerapan Sapi tanpa Kekerasan ini yang perlu dilakukan karena hanya demikianlah Solusi yang tepat untuk terus Melakoni Kebudayaan Asli Madura. Jadi Stop Kekerasan dan Lanjutkan Kebudaan kita.
Sebagai generasi muda kita tidak hanya di tuntut untuk melestarikan budaya yang sarat dengan mudhorot . Semestinya kita cerdas bahwa amar ma'ruf nahi mungkar bukan saja tanggung jawab ulama dan kiyai ,tapi kita sebagai generasi yang didikan kyai juga punya tanggung jawab.. 
 
Bukan rahasia lagi bahwa seiring dengan di gelarnya kerapan sapi ajang perjudian ,dan kema'siatan lainnya juga terjadi disana ... Dari itulah aku berharap kerapan sapi di Madura segera punah. Kelak biarlah aku yg akn bercerita pada anak cucuku bahwa dulu di Madura pernah ada kerapan sapi... dan aku yakin mimpi itu tak lama lagi akan jadi kenyataan. Banyak fakta yg telah nampak menuju ke punahan .....!! Punah dengan sendirinya................................. اذاجاء الحق وزهق الباطل ان البا طل كان زهوقا 
"ketika datang kebenaran akn binasa ke bathilan sesungguhnya kebathilan binasa adanya".
Share this post :

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Anda Jika Dirasa Tulisan Ini Bermanfaat......!
Berkomentarlah yang Sehat dan Sesuai dengan Konten.......!
Jika Anda Berkomentar, Kami Ucapkan I Love You......!

PAPAN PENGUMUMAN

 
Support : Operator Sekolah | Penyejuk Hati
Copyright © 2012-2015. MTs. NURUL AMAL - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Pondok Template
Proudly powered by Blogger